Bumiku Menangis
Dulu kau dipuja
Dulu, kau pun dimanja
Karena kesuburanmu
Karena kekuatanmu
Kini…
Kini kau menjerit
Meronta karena wabah
Sunyi… sepi… itu yang kau rasa
Membuat dirimu, seolah mati tak berdaya
Kini…
Bumiku menangis
Merintih dan bersedih
Meratap wabah tiada henti
Sampai kapan wabah berhenti
Agar bumiku bersinar kembali
Puisi karya Devita Lestari K. (Manggar, 20 April 2020)