Divisi Vital OSIS di Era Digitalisasi
Oleh: Ghina Artikasari
Divisi Hubungan Masyarakat
OSIS SMAN 1 Manggar
Editor: Ares Faujian
Menjadi OSIS adalah hal yang sangat berat bagi orang yang jarang berorganisasi. Namun, bagi anggota OSIS itu sendiri adalah suatu tantangan yang seru untuk dilaksanakan.
Merupakan suatu hal yang hebat bagi seorang pelajar menjadi OSIS karena tidak mudah baginya untuk membagi waktu di saat pelajar yang lainnya masih bisa memiliki waktu untuk bermain dengan teman-temannya. Akan tetapi, menjadi bagian OSIS, seorang pelajar masih harus bekerja untuk mengurus ragam kegiatan sekolah, yang mana ini akan menjadi bekalnya nanti untuk meningkatkan keterampilan bekerja, keterampilan berkomunikasi, bekerja sama, hingga menambah pengalaman dengan berbagai event yang dilakukan.
Hal ini tak menutup mata dengan eksistensi divisi Hubungan Masyarakat (Humas), divisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), dan divisi Dokumentasi. Mereka adalah divisi atau seksi yang sangat penting di masa yang sekarang (digitalisasi) ini. Sehingga ketiga seksi ini harus bisa menggunakan teknologi dengan baik, dengan ditempa agar terbiasa dengan berbagai media digital melalui pelatihan, serta sentuhan bakat dan teruji oleh waktu.
Ketiga divisi ini saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan publikasi organisasi. Terkadang walaupun bukan termasuk ke dalam bidangnya atau sudah ditentukan tugas masing-masing, mereka juga membantu menyelesaikan permasalahan yang ada agar pekerjaan bisa selesai dengan cepat.
Salah satu contoh yang membuktikan mereka saling bekerja sama adalah ketika mem-posting berita terbaru sekolah (kegiatan, prestasi, dll) agar tidak hanya warga sekolah saja yang tahu namun seluruh masyarakat. Kegiatan tersebut dimulai dari divisi dokumentasi yang bertugas mengumpulkan foto dan video sehingga tidak hanya sekadar tulisan saja yang tertera di dalam berita, tetapi juga ilustrasi foto dan video kegiatan. Yang mana, hal tersebut bisa memperlihatkan dan membuktikan kepada pembaca bahwa kegiatan benar-benar riil dilakukan, dan ini menjadi upaya promosi serta sosialisasi sekolah kepada publik.
Selanjutnya adalah divisi Iptek. Dengan kemampuan teknologi yang lebih unggul daripada bidang yang lainnya. Mereka pada bidang ini sangat diperlukan dalam urusan dapur produksi publikasi ini. Di mana mereka bertugas mengedit dan menentukan foto, video serta membuat poster dan twibbon yang nantinya akan di-posting.
Setiap anggota pada bidang ini memiliki tugas yang berbeda dan tugas itu tergantung dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga mereka harus menguasai beberapa spesifikasi technology skills yang akan digunakan untuk pekerjaan mereka. Setelah produk literasi digital selesai diproduksi oleh seksi Iptek. Berikutnya hasil pekerjaan tersebut dilanjutkan ke seksi Humas atau biasa disebut dengan Hubungan Masyarakat.
Mungkin beberapa orang ada yang bingung apa saja yang dikerjakan oleh seksi Humas ini selain menjadi “wajah organisasi” atau media relasi internal dan eksternal organisasi? Dan apa hubungannya dengan kedua bidang lainnya yang telah disebutkan?
Nah, tugas yang dilakukan oleh Humas yang berhubungan dengan kedua seksi tersebut ialah membuat caption (tulisan) di media sosial. Ya, itu merupakan tugas mereka jika ada sesuatu yang akan di-posting. Para anggota humas akan bekerja sama mendiskusikan caption yang akan dibuat sehingga tidak ada kesalahan dalam informasi dan tulisan di dalam caption tersebut. Jika telah selesai, maka posting-an akan dikirim ke media sosial.
Di dalam membuat suatu posting-an, ketiga seksi terutama Iptek dan Humas, mereka tidak mengenal akan waktu dalam memproses dan mengirim suatu posting-an. Hal ini dikarenakan kecepatan dan ketepatan berita harus disampaikan real time, agar berita tidak ‘basi’. Termasuk pula dalam mendesain ucapan hari-hari besar nasional.
Di samping itu humas juga memiliki beberapa pekerjaan lain, salah satunya adalah mengelola website. Website harus dipegang oleh salah satu anggota humas yang bisa bertanggung jawab agar terkelola dengan baik.
Nah, untuk mengelola website bukan merupakan hal yang mudah. Hal itu dikarenakan kita harus mengumpulkan beberapa data yang ingin dipublikasikan ke dalam website tersebut. Misalnya informasi mengenai kegiatan dan beberapa foto sebagai buktinya. Seringkali informasi yang dikumpulkan harus menemui narasumber untuk diwawancarai agar memiliki bukti yang kuat bahwa posting-an tersebut merupakan suatu fakta bukan dibuat-buat. Jika data tersebut sudah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah membuat artikelnya berdasarkan data-data yang ada. Setelah semuanya selesai barulah direvisi agar tidak ada kesalahan di dalam mengirim posting-an.
Ada kalanya saat mengelola website ini, divisi terlibat harus begadang karena kurangnya waktu untuk mengerjakan dan harus mengejar deadline. Tetapi itu semua akan berubah menjadi kebahagiaan dan kebangggan saat produk yang diproses ini selesai dan bisa dinikmati oleh publik.
Semua ini bisa terealisasi bukan semata-mata karena peran satu orang atau beberapa orang yang dipentingkan karena mahir teknologi. Semuanya bisa sukses berkat kerja sama yang baik antarsesama, gerakan bahu-membahu, serta diiringi doa dan ikhtiar yang sinergis. Hal ini termasuk pula memublikasikan tulisan di koran sekolah (informasi pada media cetak), lalu didistribusikan ke kelas-kelas agar bisa dinikmati secara langsung.
Divisi Humas, Iptek, dan Dokumentasi merupakan divisi-divisi vital abad ini. Karena tanpa divisi-divisi ini, kegiatan organisasi seolah-olah tidak terjadi dan dianggap tak ada karena tak terpublikasi dengan baik. Lalu, bagaimana dengan organisasi kalian? Apakah setiap kegiatannya dipublikasikan dengan memesona di media?