Gadis Yang Ingin Membahagiakan Ibunya
Oleh: Sindy Amelia
Siswa SMPN 5 Manggar
Editor: Ares Faujian
Ada seorang gadis yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ia hanya hidup bersama ibu dan adik-adiknya, karena ayahnya telah meninggal dunia waktu dia masih kecil.
Seorang gadis cantik yang masih duduk di bangku kelas XII SMA tersebut pun sudah melewati masa ujian sekolahnya, dan tinggal menunggu hasil kelulusan.
Tibalah pembagian hasil kelulusan. Ternyata hasil dari pembagian kelulusan, gadis tersebut dinyatakan lulus dengan nilai terbaik. Gadis itu pun berencana untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi untuk menggapai cita-citanya. Akan tetapi, ternyata biaya masuk kuliah tersebut sangatlah mahal. Dilihatnya sebuah selebaran perguruan tinggi negeri.
“Ya Allah… Mahal sekali… Dari mana ibu punya uang?”
Gadis tersebut pun hampir putus asa, dan hampir tidak jadi meneruskan sekolahnya, karena ia tau dia bukanlah berasal dari keluarga yang mampu. Dan ia pun menangis.
Lalu, ibunya pun datang menghampiri anaknya. Ibu pun berkata,
“Nak jangan pernah engkau putus asa, kalau memang kamu sangat ingin melanjutkan sekolahmu ke jenjang yang lebih tinggi lagi, jangan pernah kamu menyerah.” ucap ibunya.
“Kalau memang dengan biayanya yang amat mahal, kamu bisa mengambil jalur beasiswa. Kamu pasti bisa nak! Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil.” tegas ibunya.
Dari perkataan ibunya tadi, gadis itu pun langsung mengusap air matanya dan dia berjanji akan membahagiakan ibunya.
Gadis itu pun mendaftar ke tempat kuliah yang ia inginkan dengan jalur beasiswa prestasi.
Setelah beberapa lama, ia pun menunggu hasil keputusan penerimaan mahasiswa baru.
Tibalah hasil keputusannya, dengan semua kesulitan-kesulitan yang dialami sebagai orang yang tak punya. Akhirnya, gadis itu pun dinyatakan diterima pada jalur beasiswa dan tempat kuliah yang ia impikan.
Ternyata putus asa tanpa mencoba itu adalah kegagalan sesungguhnya. Walaupun seperti tidak ada jalan, namun usaha-usaha perlu dilakukan. Gadis itu pun menyimpulkan dari motivasi yang telah ibunya berikan dan pengalaman hidup yang ia dapatkan.
“Terima kasih ibu, akhirnya aku bisa kuliah dan bisa membahagiakanmu, walau belum seutuhnya.”
-Selesai-
Ilustrasi: Republika/ Tahta Aidilla