Get to Know Belitong: Flora & Fauna Unik (Part 5)
Oleh:
Ares Faujian
Penulis Buku Kompas Negeri Laskar Pelangi
Pemimpin Redaksi belitungmuda.com
Belitong memiliki ragam kekayaan akan tumbuhan dan hewannya. Elok nan uniknya flora dan fauna ini menjadi ciri khas tersendiri Pulau Belitung di Bumi Ibu Pertiwi. Di mana, eksotika warna biota ini menambah kesan kangen untuk bersua kembali ke Negeri Laskar Pelangi, dan rasa penasaran pelancong yang ‘ngebet’ sekali untuk datang ke tanah kelahiran Andrea Hirata ini. Hmmm, so excited!
Flora dan fauna di Belitong bertipikal daerah tropis. Tumbuhan khas daerah ini adalah Lada dengan nama latin Piper Albi Linn atau dalam bahasa daerah disebut dengan Sahang. Lada di Belitong ini merupakan Lada kualitas premium karena tanaman lada ini adalah lada yang berwarna putih dan sudah terkenal dan tidak diragukan lagi kualitasnya hingga mancanegara.
Tanaman Lada Belitong Buah Lada Belitong
Sumber: Dokumentasi Fransisca Rosa, 2018
Selain itu, juga terdapat pohon Simpor, yang dibagi menjadi tanaman Simpor Laki dan Simpor Bini. Menurut kepercayaan masyarakat lokal, Simpor Laki dengan nama latin Dillenia excels ini dipercaya untuk menangkal hewan buas, sama halnya dengan pohon Petaling yang menangkal hewan berbisa yang terdapat di Kecamatan Selat Nasik. Sedangkan tanaman Simpor Bini dengan nama latin Dillenia suffruticosa, khusus daunnya biasa digunakan sebagai pembungkus makanan, seperti pecal, lontong, tempe, dan lain sebagainya.
Simpor Laki Simpor Bini
Sumber: Dokumentasi Ares Faujian, 2018
Selanjutnya untuk tanaman yang lain, yaitu pohon Keremunting dengan nama latin Tomentosa Rhodomyrtus. Pohon ini mudah ditemukan di hutan, sama halnya dengan pohon Simpor. Pohon ini memiliki ukuran buah sebesar kelereng, berwarna ungu dan manis. Dahulu buah ini mudah ditemukan, karena sering diperjual-belikan di kalangan anak sekolah (terutama SD). Sekarang buah Keremunting ini jarang ditemukan karena pergeseran pembelian produk yang lebih ke makanan modern serta penjualnya yang tak lagi banyak bahkan mungkin sudah tidak ada, terutama untuk di kota. Jika Anda tertarik mencari buah ini untuk dimakan atau untuk penelitian. Maka kamu wajib melakukan wisata alam ke Belitong seperti ke Batu Mentas, Bukit Peramun, Air Terjun Gurok Beraye, Bukit Pangkuan, dll.
Pohon Keremunting Buah Keremunting
Sumber: Dokumentasi Ares Faujian, 2018 (Foto Kiri) dan tabelitong.blogspot.com (Foto Kanan)
Flora yang juga tak kalah unik dan biasa dijadikan motif Batik Belitong adalah Kembang Ketakong dengan nama latin Nepenthes sp. Tumbuhan ini juga memiliki nama lain yaitu ‘Kantong Kera’ ’. Kantong Kera? Mungkin karena teksturnya yang sedikit berbulu seperti kera jadi disebut ‘Kantong Kera’ ’. Menurut situs www.belitonggeopark.com, ‘Kantong Kera’ ’ atau masyarakat Indonesia menyebutnya Kantong Semar adalah tumbuhan yang langka dan terdaftar dalam kategori yang terancam punah oleh IUCN. Bahkan LIPI mengumumkan beberapa spesies Kantong Semar (untuk menghindari perburuan, nama spesies dirahasiakan) sebagai tanaman paling langka di Indonesia. Tumbuhan ini cukup mudah ditemukan di Belitong. Namun, tetap saja kehadirannya saat ini dilindungi oleh UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya. Jadi, jika Anda ingin melihat flora yang termasuk langka ini, Anda cukup datang ke Belitong dan bisa melihat tumbuhan karnivora ini di objek wisata alam atau geosite-nya Pulau Belitung.

Sumber: Dokumentasi Ares Faujian, 2018
Selain bermacam ragam flora, di Belitong juga terdapat fauna endemik nan unik. Fauna unik di Belitong yang pertama, yaitu Tarsius atau disebut dengan “Pelilean” dalam bahasa lokal. Tarsius di Belitong bernama latin Tarsius Bancanus Saltator. Tarisus ini adalah hewan primata yang hanya aktif beraktivitas pada saat malam hari. Hewan ini pun sekarang menjadi salah satu maskot Pulau Belitung karena fauna ini dilindungi dengan kelangkaan hidup, habitat dan jenisnya. Di Belitong sendiri, Anda dengan mudah bertemu dengan satwa ini di objek wisata Batu Mentas, Bukit Peramun dan OWUN.

Sumber: Dokumentasi Ares Faujian, 2018
Selain “Pelilean”, fauna unik yang lain di Pulau Belitung yaitu “Tusena” atau Tupai Selat Nasik dengan nama ilmiah Sciurus Prevostii (www.petabelitung.com). Tupai ini habitat aslinya di Pulau Mendanau, yaitu sebuah pulau yang terletak di sebelah barat Pulau Belitung. Karena pulau ini terletak di Kecamatan Selat Nasik, oleh karena itu Tupai unik yang hidup di tempat disebut Tupai Selat Nasik.
Tusena berbeda dengan jenis-jenis Tupai pada umumnya di Pulau Belitung. Tupai ini memiliki warna yang menarik dan eksotik. Kombinasi warna yang ciamiknya yakni warna hitam pada bagian atas (kepala hingga ekor), ada garis putih di tubuh bagian samping, dan jingga kemerahan pada tangan serta di bagian bawah hewan unik ini. Hewan ini juga pernah dijadikan maskot event yang ada di Pulau Belitung karena keistimewaan warnanya.

Sumber: Dokumentasi Ares Faujian, 2019
Selain Tarsius dan Tusena, fauna unik di Belitong lain yaitu Ikan Cempedik dengan nama latin Osteochilus sp. Konon katanya ikan ini hanya terdapat di sekitar perairan Sungai Lenggang, Sungai Lintang, dan Bendungan Pice (bendungan peninggalan kolonial Belanda). Ikan ini termasuk ikan mini yang ukurannya hanya sebesar kelingking. Ikan ini merupakan salah satu ikan favorit yang dikonsumsi masyarakat Belitong karena rasanya yang gurih dan sensasi kriuk-kriuknya saat di lidah membuat wisatawan ingin nambah dan nambah lagi. Kalau Anda ingin mencoba, yuk mampir deh ke daerah Gantung.

Sumber: Dokumentasi Ares Faujian, 2019
Selanjutnya, fauna yang ini tak kalah unik dari hewan-hewan yang telah disebutkan. Hewan yang berjenis ikan ini bernama Ikan Kelesak atau biasa disebut Ikan Arwana dengan nama latin Osteoglossum Bicirroshum. Ikan Arwana Belitong ini memiliki jenis yang berbeda dengan daerah lainnya, yaitu berwarna silver atau perak. Bagi Anda yang hobi mengoleksi ikan atau ingin ikan unik sebagai piaraan. Kelesak adalah salah satu jawaban yang bijak bagi Anda yang ingin hewan yang begitu elegan.

Sumber: Dokumentasi Ares Faujian, 2019
Itulah beberapa tumbuhan dan satwa khas dari pulau timah ini. Sebenarnya masih ada beberapa lainnya yang tak kalah menarik dan endemik. Namun, sebaiknya itu menjadi PR buat kamu-kamu untuk mengetahui lebih lanjut dengan berkunjung ke Geopark Nasional di Belitong ini. Hmmm, gimana? Penasaran kan??
Sekian saja ulasan bagian terakhir “Get to Know Belitong” ini. Semoga tulisan ini menjadi referensi bacaan yang sedikit menghilangkan dahaga travelling kalian, dan menjadi jendela untuk persiapan perjalanan wisata di Negeri Laskar Pelangi. Btw, bagi yang belum membaca bagian 1 s.d 4, silahkan cek link-nya pada bagian terakhir tulisan ini. Salam Let’s Go Belitong!

Penulis: Ares Faujian
Bagian 1
https://belitungmuda.com/get-to-know-belitong-tentang-nama-part-1/
Bagian 2
https://belitungmuda.com/get-to-know-belitong-peta-geografis-part-2/
Bagian 3
https://belitungmuda.com/get-to-know-belitong-sejarah-singkat-part-3/
Bagian 4
https://belitungmuda.com/get-to-know-belitong-bahasa-dan-suku-bangsa-part-4/
Bagus bukunya, bgm cara mendapatkannya
By Hamrin