Guru Era Revolusi 4.0 ditengah Pandemi Covid-19
Oleh:
Hariyanto
Tim ICT SMA Negeri 1 Manggar
dan Magister Pendidikan Sains UNS
Editor:
Eki Piroza
Saat ini kita berada di era revolusi industri keempat atau yang lebih dikenal dengan revolusi 4.0. Revolusi ini berkembang lebih cepat bahkan sangat cepat dibandingkan era revolusi sebelumnya. Hal ini berdampak pada terciptanya pasar-pasar baru, yang mampu merusak dan menggantikan tatanan pasar yang sudah ada. Selain itu, revolusi ini juga berdampak pada penggantian teknologi lama dengan teknologi terbaru. Ciri khas dari revolusi ini terlihat dari digitalisasi semua aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan.
Adanya revolusi ini, membuat dunia pendidikan kembali menghadapi tantangan baru. Khususnya di Indonesia, tantangan tidak lagi hanya berbicara mengenai pemerataan dan pemenuhan akses pendidikan keseluruh Indonesia, namun lebih dari itu. Pendidikan yang ada saat ini harus mampu menjawab tantangan mengenai peningkatan mutu lulusan untuk bisa bersaing dan menaklukan perubahan-perubahan yang terjadi. Dalam menghadapi tantangan besar era revolusi 4.0 ini, dunia pendidikan di tuntut pula untuk mengubah pola pembelajaran dalam setiap tingkatan pendidikan, tidak terkecuali pendidikan dasar dan menengah.
Menghadapi tantangan ini, guru sebagai garda terdepan pendidikan dituntut untuk dapat beradaptasi dengan zaman. Guru harus mampu menguasai terlebih dahulu teknologi terbaru agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan peserta didik. Artinya guru harus lebih cepat belajar dan menerapkan teknologi terbaru. Hal ini juga dilakukan agar didapatkan titik temu antara guru dan peserta didik sehingga tidak terjadi ketimpangan. Selain penguasaan teknologi, guru dalam era ini juga diharapkan dapat memiliki beberapa keterampilan yaitu;
- Critical thinking and problem solving (keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah).
- Communication and collaborative skills (keterampilan komunikasi dan kolaborasi).
- Creativity and innovative skill (keterampilan berpikir kreatif dan inovatif).
- Information and communication literacy (literasi teknologi informasi dan komunikasi).
- Contextual learning skill (keterampilan belajar secara kontekstual).
- Information and media literacy (literasi informasi dan media).
Beberapa keterampilan tersebut menuntut adanya adaptasi yang cepat dan matang. Artinya guru diharapkan mampu menggunakan, mengolah, serta menerapkan keterampilan-keterampilan tersebut dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Guru dalam hal ini juga dituntut untuk mahir menggunakan teknologi informasi mengingat hal tersebut bukanlah sebagai pelengkap namun sebagai kebutuhan.
Berbagai tuntunan yang dihadapkan pada guru, pada dasarnya direspon secara baik. Namun pada penerapannya, kebanyakan guru masih kebingungan memaknai penggunaan dan pemanfaatan teknologi pada pembelajaran dan di sisi lain ada beberapa guru yang menganggap penggunaan materi yang ditampilkan menggunakan teknologi proyektor sebagai hal yang lumrah didalam pembelajaran. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, karena pada dasarnya teknologi adalah suatu alat yang diciptakan manusia untuk memudahkan kehidupannya. Namun hal ini tidak sepenuhnya juga benar dalam konteks pembelajaran dalam era ini. Teknologi dalam pembelajaran saat ini mengarah pada teknologi digital yang dapat diakses dengan mudah, kapan saja dan dimana saja. Artinya peran teknologi dalam pembelajaran tidak hanya ditempatkan sebagai peran pengganti, namun peran utama.
Masalah lain yang muncul dari tuntutan ini adalah motivasi. Terlihat dari beberapa guru yang masih saja enggan untuk dapat berubah menggunakan gaya baru. Guru-guru tersebut merasa antipati dengan teknologi terbaru dan sudah berada di zona nyaman. Hal inilah yang akhirnya menjadi suatu border sehingga mereka enggan untuk terus belajar. Padahal tuntutan dari era ini jelas berbeda dengan era sebelumnya.
Tantangan guru di era 4.0 semakin besar dalam kondisi saat ini. Seperti yang kita ketahui, pandemi Covid-19 hampir melumpuhkan seluruh aktivitas tidak terkecuali aktivitas pendidikan. Tatap muka yang lumrah biasa dilakukan menjadi terbatas. Namun, mencoba mengambil hikmah dari pandemi ini, ternyata ada hal positif yang sebenarnya kita dapatkan. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa pandemi Covid-19 ini menjadi pendorong hebat penggunaan teknologi digital oleh guru dalam pembelajaran. Guru-guru yang tadinya berada didalam zona nyaman, mau tidak mau akhirnya harus keluar dan mencoba menggunakan teknologi digital. Adanya tuntutan dari pemerintah untuk pembelajaran secara daring juga menjadi alasan kuat hal ini dapat terjadi. Artinya hal-hal yang sifatnya kondisional tersebut akhirnya menjadi batu loncatan dan pembuka gerbang penguasaan teknologi digital. Hal yang selama ini dirasa sulit dilakukan dalam kondisi biasa.
Berbicara mengenai penggunaan teknologi digital, tentu tidak hanya guru yang “terpaksa” digital, namun juga peserta didik. Peserta didik dalam hal ini juga dituntut untuk dapat menggunakan dan menyesuaikan diri dengan teknologi digital serta internet of things (IoT). Pemanfaatan tersebut pada dasarnya akan mengembangkan inovasi dan kreativitas peserta didik dalam belajar. Perubahan pemanfaatan internet untuk hal-hal yang tidak hanya bersifat hiburan semata juga dirasa menjadi bentuk perubahan yang positif.
Pada akhirnya, guru era 4.0 dengan segala tuntutan yang ada mendapat satu dorongan untuk mulai menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital akibat pandemi Covid-19. Di sisi lain, peserta didik berperan dalam meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan teknologi digital serta penggunaan internet of things. Artinya ada beberapa hal positif yang harus tetap kita syukuri ditengah pandemi ini. Namun hal-hal tersebut harus dibungkus dengan “kolaborasi” yang baik antara guru dan peserta didik agar dapat berhasil. Selain itu, peran pihak terkait seperti pemerintah, orang tua, dan masyarakat menjadi suatu keharusan demi mencapai tujuan bersama yaitu peningkatan kualitas pendidikan.
Keren
By Izet
Mkasih banyak pak.. Terima kasih telah memberi wadah untuk beropini
By Hariyanto
Masya Allah…inspiratif sekali
By Sandi
Mantaaap om, menginspirasi yg lain untuk berkarya di tengah pandemi…?????
By Intan