Menatap Jauh
Kuintip masa depan dari celah lamunan
Kulihat cahaya dinamika
Era akan transformasi, nanti…
Berubah evolusi, mendesak ke revolusi
.
Pemuda-pemudi bonus demografi
Berperang melawan tantangan
Menabuh peluang dengan berjuang, lalu mati
Ambruk
Lenyap dalam pengap
Bagi yang tak adaptasi
Plus inkonsistensi
.
Kucabik malasmu!
Kuremas pedas egomu!
.
Ingat! Gayamu hanya semu!
Bualanmu kosong!
Karyamu ompong!
Pikir! Pikir!!
.
Sebuah pertanda zaman
Bahwa kau pula ada di masa depan
Lantaran memilih adalah pilihan
Tak memilih adalah kesakitan
Ragu-ragumu adalah kematian
.
Tulislah manuskrip dari hari lalu, jauh…
Peta-peta kosong masa depan
Dengan asa yang terpendam
Beda, unik, dan mengalir ajek
Sebuah bom waktu harum
.
Pertanda akan jadi catatan sejarah
Bahwa kau harus berubah
Bukan bergelut dengan sesama
Bukan pula adu jumawa hampa
.
Kosong harus terisi
Kaulah yang tahu sendiri
.
Puisi karya Pluvio
(Manggar, 17 Oktober 2020)
Pic by pixabay.com