Menggelorakan Semangat Nasionalisme Pemuda
Oleh: Meidilla Bilipa Maharani
Sekretaris Divisi Bela Negara
OSIS SMA Negeri 1 Manggar
Editor: Ares Faujian
Nasionalisme menjadi kunci penting dalam menjaga agar kearifan lokal, semangat kebangsaan, hingga sinergitas nusantara bisa utuh dan menjadi jiwa yang terus terpatri. Kelangsungan nasionalisme di Indonesia perlu dibina dalam sistem ketahanan nasional, terutama ketahanan nasional di bidang ideologi, politik hingga pendidikan. Istilah penanaman sikap nasionalisme yang harus ditanamkan bukan hanya pada siswa/i saja, tetapi pada setiap diri manusia yang demikian itu akan lebih mudah apabila dibumikan sejak dini.
Dalam situs Wikipedia yang diakses pada Februari 2021, nasionalisme merupakan suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan dan cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, baik dari internal maupun eksternal. Sedangkan menurut para ahli sendiri, pengertian dari nasionalisme adalah sebagai berikut :
- Ernest Renan, nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara.
- Otto Bauar, nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib.
- Hans Khon, nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri.
Nasionalisme dapat ditunjukkan dengan mewujudkan dirinya sebagai bagian dari ideologi resmi negara atau sebagai gerakan non-negara yang populer dan dapat diekspresikan di sepanjang garis sipil, etnis, budaya, bahasa, agama atau ideologis. Definisi diri bangsa ini digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis nasionalisme. Namun, kategori seperti ini tidak saling eksklusif dan banyak gerakan nasionalis menggabungkan beberapa atau semua elemen ini dengan derajat yang berbeda-beda. Gerakan nasionalis juga dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria lain, seperti skala dan lokasi.
Adapun ciri nasionalisme yaitu sudah adanya persatuan dan kesatuan bangsa. Sifat perjuangannya bersifat nasional. Yang mana tujuannya untuk mencapai suatu negara yang merdeka yang kekuasaannya berada di tangan rakyat.
Membuat rasa nasionalisme menjadi bagian diri warga negara apalagi pemuda adalah hal yang tak mudah. Terdapat beberapa faktor penyebab rasa nasionalisme dalam diri pemuda menjadi berkurang. Hal-hal itu ialah;
- Faktor penyebab internal
Kecewa pada kinerja pemerintah karena terkuaknya kasus-kasus korupsi, penggelapan uang negara dan penyalahgunaan kekuasaan. Sehingga hal ini menjadi latar belakang mengapa pemuda enggan untuk memerhatikan lagi pemerintahan dan lingkungan sekitar. Selain itu, tertinggalnya Indonesia dengan negara-negara lain dalam aspek kehidupan membuat para pemuda tidak bangga lagi menjadi bagian bangsa Indonesia.
- Faktor penyebab ekternal
Para pemuda lebih memilih kebudayaan negara lain dibandingkan dengan kebudayaannya sendiri seperti menggunakan pakaian minim, menggunakan narkoba dan meminum alkohol, dan sikap individualisme yang lebih memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Hal ini diperparah dengan sikap acuh dan tak acuh atau apatis pada pemeritahan, serta masih banyak lagi alasan-alasan yang lainnya. Perihal ini terjadi tentunya tak lepas dari peran media massa, modernisasi dan globalisasi yang terus menjadi arus yang deras membawa bangsa Indonesia ke pusaran kehancuran integrasi nasional.
Semangat kebangsaan atau cinta tanah air (nasionalisme) sebenarnya telah ditampung dalam Pancasila sila ke-3, yakni “Persatuan Indonesia” yang mempunyai ciri-ciri; Mencintai bangsa dan tanah air Indonesia, rela berkorban demi bangsa dan negara, bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia, serta menempatkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara di atas kepentingan golongan maupun kepentingan pribadi. Salah satu bentuk sederhana dari nasionalisme yang diterapkan di kalangan pelajar adalah adanya pelaksanaan upacara bendera di setiap hari Senin.
Semangat nasionalisme yang harus ditunjukkan pada kalangan pelajar tidak hanya terlepas dari upacara bendera saja, walaupun untuk hal ini saja banyak para pelajar yang masih kepalang tanggung dalam menjalankannya. Untuk membangkitkan kembali sikap nasionalisme banyak cara yang bisa dilakukan, salah satu bentuknya adalah; memperingati hari-hari besar nasional, seperti Hari Sumpah Pemuda, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Kemerdekaan, Hari Pahlawan, serta hari-hari besar nasional lainnya yang bisa membangkitkan kembali semangat nasionalisme.
Diperingatan hari besar tersebut, memperingati dengan kegiatan yang bersifat nasionalisme sangat perlu untuk dilakukan, terutama oleh OSIS sebagai organisasi penggerak. Sebab dimomen seperti inilah semangat pemuda yang tadinya akan sempat hilang harus dipicu kembali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat membudayakan rasa cinta tanah air ini. Kegiatan ini pun bisa berupa lomba, talk show, atau kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat memperingati hari besar tersebut. Hal-hal ini pun menjadi salah satu pemicu dampak positif yang tentunya menjadi dambaan.
Adapun dampak positif yang ditimbulkan dari nasionalisme adalah adanya rasa memiliki, yakni seseorang atau sekelompok orang sebagai bagian dari suatu bangsa atau negara. Rasa memiliki ini mampu memperkuat kesatuan dan persatuan di dalam suatu bangsa dan negara. Selain itu, nasionalisme ini pula akan berdampak besar terhadap perkembangan pendidikan, kesenian, budaya, olahraga, literatur, bahasa, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek di atas merupakan cerminan dari identitas yang dimiliki oleh tiap bangsa dengan terus menyosialisasikan nasionalisme dengan ragam kegiatan positif.
Untuk kedepannya, semoga pemuda-pemudi Indonesia dapat menjadi masyarakat yang berkualitas dalam segi moral maupun pola pikir yang memikirkan bangsa dan negara serta meningkatkan kecintaan terhadap tanah air. Memberantas korupsi, mewujudkan cita-cita bangsa lainnya yaitu menjadikan negara Indonesia ini negara yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur yang ada pada pembukaan UUD NKRI 1945 adalah mimpi besar kita bersama. Dari mana kita memulainya? Tentunya ranah pemuda sebagai fondasi yang kuat untuk membangun itu menjadi kunci keberhasilan generasi. Menggelorakan semangat nasionalisme mereka dengan komitmen dan konsisten ialah cara membudayakan agar pencapaian tersebut bisa mengakar dengan baik.