+62 857 4037 0566
Logo
Menu
  • Home
  • Tentang Kami
  • Berita & Kegiatan
  • Non Fiksi (Artikel Ilmiah, Opini, dll.)
  • Fiksi (Cerpen, Puisi, dll.)
  • Dokumentasi
  • Download
  • Hubungi Kami

Latest Blog

  • Non Fiksi (Artikel Ilmiah, Opini, dll.)
  • 388
  • Bahrul Ulum
  • 0 Comments

Mengupas Getang pada Potret Lawas Lurah Belitong Tahun 1925

Oleh: Bahrul Ulum

Editor: Ares Faujian

Pada artikel penulis sebelumnya yang berjudul “Getang yang Bukan Getang”, penulis menyampaikan terkait getang yang digunakan para lurah Belitong tahun 1925. Mereka berfoto bersama mengenakan pakaian kancing lima berwarna gelap di kediaman KA. Uak, Tanjungpandan. Potret ini tentu menarik, mengingat adanya ragam ikat kepala tradisional pada masyarakat Belitong meski dengan penyebutan yang sama, yaitu getang.

Tentu potret tersebut hanya akan sekadar menarik jika menjadi dokumentasi atau arsip saja. Namun, kemenarikan getang ini akan menjadi bermakna jika potret tersebut dikupas satu per satu. Fokus ulasan penulis tentu hanya akan tertuju pada ikat kepala yang dikenakan para lurah saja, bukan menyangkut teknis foto (mungkin ada) ataupun penggunaan kain samping.

Secara spontan penulis untuk pertama kali menyebut ikat kepala ini adalah semutar, sebab ada beberapa bagian atau rukun dari getang yang tidak tercukupi. Namun setelah diamati lebih dalam, ikat kepala yang dikenakan oleh beberapa lurah adalah getang (bukan sekadar argot).

Sedikit disinggung dalam artikel sebelumnya tentang “Getang yang Bukan Getang”, sebuah destar dapat disebut sebagai getam/ getang apabila memiliki tiga syarat: 1) Memiliki permulaan baru-baru atau tapak yang sambung lilit dalam sehingga tanpa adanya simpul seperti songkok; 2) Memiliki karangan atau solek atau lambaian daun; dan 3) Menutup paling banyak seluruh bagian atas kepala dan paling sedikit dua pertiga dari bagian atas kepala.

Berbekal syarat di atas, kita tentu dapat menganalisa sendiri apakah ikat kepala para lurah tersebut adalah getang atau bukan. Pada tulisan sebelumnya, penulis menyebut para lurah Belitong menggunakan semutar, dan benar saja, beberapa ikat kepala lurah tidak memenuhi syarat getang. Sebab ada ikat kepala yang tidak memiliki biru-biru.

Foto Para Lurah Belitong di Kediaman KA. Uak (Berdiri Paling Kanan), Tanjungpandan, Tahun 1925
Sumber: Repro petabelitung.com

Seperti lurah yang berdiri kedua dari sebelah kiri. Nampak ikat kepalanya tidak memiliki biru-biru. Lalu, juga pada lurah yang tepat berdiri di sebelah kanan orang yang berbaju putih (diperkirakan gubernur). Selebihnya mereka menggunakan biru-biru, memiliki karangan, dan menutup bagian atas kepala sebab tampak pada foto getang mereka menyelimuti kepala.

Mungkin saja semua lurah menggunakan getang. Namun karena foto tersebut diambil selepas salat zuhur atau saat selepas jam makan siang (jika dilihat dari komposisi pencahayaan foto), maka akan sangat wajar jika posisi biru-biru getang mereka tidak tampak. Hal ini karena tentu ada proses melepas getang saat hendak berwudu.

Terlepas dari itu, berdasarkan pengamatan penulis, kebanyakan lurah dalam potret tersebut mengenakan getang dengan model yang identik dengan getang budu/ budor dan atau getang bunga padi. Getang budu/ budor merupakan simbol penutup aib si pemakai. Sedangkan getang bunga padi memiliki arti sebagai penutup rahasia pemerintahan atau kerajaan.

Getang Budu atau Getang Budor
Sumber: Dokumentasi Bahrul Ulum, 2022
Getang Bunga Padi
Sumber: Dokumentasi Bahrul Ulum, 2022

  • Facebook
  • Twitter
  • Google Plus
  • Pinterest
  • Linkedin

Write a comment Cancel reply

Recent Posts

  • Jauh Dari Kampung Halaman, IKPB Cabang Yogyakarta Semarakkan Agustusan di Tanah Rantau
  • Resesi dan Cara Jitu Masyarakat Kelas Menengah dalam Menghadapinya
  • Ibu, Terima Kasih!
  • Sepeda Baru
  • Sekolah Impian

Archives

  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • August 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019

Categories

  • Beasiswa (2)
  • Fiksi (Cerpen, Puisi, dll.) (199)
  • Kegiatan KMB (17)
  • Non Fiksi (Artikel Ilmiah, Opini, dll.) (209)
  • Prestasi (5)
  • Project KMB (10)
  • Redaksi (20)
  • Tokoh Pemuda (8)
© 2021 Karya Muda Belitung.