Milenial dalam Eksistensi Pariwisata di Negeri Laskar Pelangi
Oleh:
Fahri Razza Firmansyah
Juara 1 Bujang Manggar Tahun 2019
Editor:
Ares Faujian
Pariwisata merupakan salah satu sektor prioritas pengembangan daerah di berbagai wilayah Indonesia. Selain sektor tambang, perkebunan, serta industrialisasi, pariwisata turut menjadi satu dari sekian sektor penghasil devisa terbesar yang bisa dikembangkan. Sayangnya, pariwisata kini tengah dibuat lumpuh oleh badai pandemi COVID-19 yang menyerang seluruh dunia.
Sebagai buktinya, angka wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke destinasi pariwisata menurun drastis. Hal tersebut dikarenakan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan oleh pemerintah. Bayang-bayang akan bahaya dan resiko penularan virus corona menyebabkan orang-orang membatalkan agenda liburannya.
Begitu juga dengan pariwisata yang ada di Belitung Timur. Pariwisata di Negeri Laskar Pelangi ini juga sempat mengalami penurunan dalam hal kunjungan oleh para wisatawan, bahkan banyak sekali tempat pariwisata yang tutup sementara waktu sebagai bentuk pencegahan guna menekan angka penyebaran virus di Belitung Timur. Terhitung kurang lebih hampir 4 bulan berbagai destinasi pariwisata yang ada di Belitung Timur ditutup sementara. Namun saat ini, sektor pariwisata sudah mulai beroperasi kembali semenjak dimulainya era tatanan kehidupan baru atau lebih dikenal dengan new normal.
Melansir dari CNN Indonesia (28/05/2020) Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menyiapkan program pariwisata domestik di masa new normal. Program tersebut harus fokus untuk mempromosikan produk-produk lokal dan aman di tengah pandemi virus corona.
Mengingat pada saat ini telah diberlakukan era new normal, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur yang dimotori oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sedang bekerja keras untuk membangkitkan kembali potensi pariwisata yang ada di Negeri Laskar Pelangi. Salah satu bentuk upaya yang saat ini telah dilakukan adalah membentuk 10 Destinasi Wisata Prioritas Kabupaten Belitung Timur. Adapun 10 destinasi pariwisata tersebut adalah:
- Geowisata Tebat Rasau di Kecamatan Simpang Renggiang
- Pantai Punai di Kecamatan Simpang Pesak
- Kawasan Desa Wisata Burung Mandi di Kecamatan Damar
- Geowisata Gunung Lumut di Kecamatan Gantung
- Gugusan Pulau Momparang di Kecamatan Manggar
- Kawasan Busaya Laskar Pelangi di Kecamatan Gantung
- Geowisata Open Pit Nam Salu dan Stoven di Kecamatan Kelapa Kampit
- Wisata Kerajaan balok dan Keretak Nibong di Kecamatan Dendang
- Pantai Nyiur Melambai dan Bukit Samak di Kecamatan Manggar
- Pantai Serdang di Kecamatan Manggar
Beragam cara dilakukan oleh pemerintah guna mengembangkan destinasi pariwisata tersebut. Dimulai dari mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur, layanan publik, dan aksesibiltas, mendorong pengembangan atraksi wisata, memperkuat promosi pariwisata, serta menyusun standar prosedur manajemen pariwisata. Dengan memperhatikan hal tersebut, diharapkan pariwisata di Negeri Laskar Pelangi akan bisa berkembang dan meningkatkan daya tarik wisatawan ke Belitung Timur.
Namun, pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dari berbagai pihak tentunya diperlukan agar pariwisata Belitung Timur kembali bangkit seperti sedia kala. Masyarakat, terutama generasi muda memiliki peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan pariwisata daerah. Generasi muda yang dikenal dengan generasi milenial mempunyai andil besar dalam menjaga eksitensi pariwisata Belitung Timur.
Teknologi bagaikan urat nadi dalam tubuh generasi milenial. Generasi muda saat ini memang seakan tak terpisahkan dengan teknologi. Inilah yang kemudian bisa menjadi jurus ampuh bagi milenial untuk mengembangkan pariwisata Belitung Timur. Melalui media sosial sebagai produk dari teknologi, generasi milenial seharusnya mampu memanfaatkannya untuk memperkuat eksistensi pariwisata di Belitung Timur. Misalnya, dengan penegasan kebijakan digital tourism bagi pariwisata Belitung Timur.
Mengutip dari Kominfo.go.id (28/03/2020) digital tourism merupakan salah satu strategi efektif untuk mempromosikan potensi unggulan suatu daerah melalui platform berbasis teknologi dengan target generasi milenial. Tentunya ini menjadi cara promosi yang unik sekaligus berpeluang tinggi untuk mendapatkan kembali pamor pariwisata Belitung Timur. Berhubungan dengan digital tourism tersebut, generasi milenial memegang peranan yang sangat vital agar tujuan dari digital tourism ini dapat terealisasikan dengan baik.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai wujud implementasi digital tourism terhadap destinasi wisata di daerah kita. Contohnya adalah melalui pembuatan video blog atau lebih dikenal dengan vlog. Sekarang, kita bisa melihat bahwa tontonan kebanyakan orang bukan lagi acara televisi, namun telah beralih ke platform media sosial seperti youtube dan instagram.
Kondisi inilah yang bisa dimanfaatkan untuk memajukan pariwisata, misalnya dengan memasukkan konten pariwisata dalam vlog, lalu mengunggahnya ke youtube. Lewat vlog, kita bisa memperlihatkan keindahan alam dan keragaman budaya di Belitung Timur. Dengan pendekatan ini, rasa ketertarikan orang untuk menginjakan kaki secara langsung di daerah wisata yang terdapat di vlog tentu sangat besar.
Cara lain yang tak kalah ampuhnya adalah dengan melakukan photoshoot. Photoshoot saat ini tengah digemari oleh generasi milenial. Ini bisa menjadi siasat bagus guna mempromosikan destinasi wisata yang ada di daerah kita. Dengan menampilkan latar belakang tempat wisata yang instagramable, orang-orang yang selalu berselancar di media sosial untuk mencari referensi tempat liburan akan tertarik dengan unggahan-unggahan yang memikat mata tersebut.
Apabila generasi muda peka dengan kebiasaan ini, photoshoot tentu bisa menjadi media promosi pariwisata. Jika foto yang dihasilkan memiliki nilai estetika yang sangat indah, hal ini tentu bisa menggugah rasa ketertarikan wisatawan untuk dapat merasakan sensasi berfoto di tempat yang sama. Akibatnya, kunjungan ke daerah wisata dapat meningkat.
Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa kita lakukan selaku generasi milenial dalam menaikkan eksistensi pariwisata di Negeri Laskar Pelangi ini. Hal itu tergantung bagaimana kreativitas kita dalam mengolah dan menyalurkan ide kreatif tersebut.
Anak muda tentunya memiliki ide-ide yang berani serta tidak terpikirkan generasi lain dalam hal pelaksanaan sesuatu. Kemampuan ini tentunya bisa dimanfaatkan untuk memajukan dunia pariwisata Belitung Timur. Generasi muda tentu bisa menghadirkan terobosan-terobosan baru dalam pariwisata Belitung Timur. Dengan cara berpikir generasi milenial yang out of the box serta gaya hidup yang mengikuti perkembangan zaman, membuat generasi milenial lebih mengerti apa yang seharusnya dilakukan untuk menarik para wisatawan.
Pemerintah dan juga masyarakat harus memberikan ruang dan kepercayaan dengan generasi muda agar menghadirkan inovasi dalam dunia pariwisata. Dengan begitu, pariwisata daera Belitung Timur bisa meraih gemerlapnya kembali.
Namun, tidak guna pemerintah dan masyarakat menggaungkan peran generasi muda untuk keberlangsungan dunia pariwisata Belitung Timur, apabila generasi muda itu sendiri tidak memiliki rasa kecintaan apalagi tanggung jawab terhadap kemajuan daerahnya. Saatnya milenial yang bergerak dengan aksi nyata. Bukan hanya sebagai penikmat dan penonton saja di tanah mereka sendiri, melainkan kita juga sebagai pelaku utama dalam giat promosi destinasi pariwisata serta berperan aktif dalam CoE yang digalangkan oleh pemerintah daerah kita.
Pic by GenPI.co