+62 857 4037 0566
Logo
Menu
  • Home
  • Tentang Kami
  • Berita & Kegiatan
  • Non Fiksi (Artikel Ilmiah, Opini, dll.)
  • Fiksi (Cerpen, Puisi, dll.)
  • Dokumentasi
  • Download
  • Hubungi Kami

Latest Blog

  • Non Fiksi (Artikel Ilmiah, Opini, dll.)
  • 520
  • Jema Kurlia
  • 10 Comments

Netiquette? Apa Sih Itu?

Oleh:
Jema Kurlia
Mahasiswa Kalbis Institute

Editor:
Ares Faujian

Netiquette atau dikenal dengan netiket ini, sekarang maknanya entah kemana. Hanya segelitir orang yang paham dan mengaplikasikan netiket tersebut. Tapi bagaimana dengan yang lain? Banyak pelanggaran netiquette ini telah dilakukan, tetapi kita di sini akan mengambil contoh kecil terhadap pelanggaran tersebut.

Netiquette adalah pendidikan etika dalam berkomunikasi di internet. Beretika tentu utama dalam menyampaikan informasi, menerima informasi, serta berkomunikasi baik secara offline maupun online. Tetapi yang lebih disayangkan contohnya para remaja dan orang dewasa yang tidak lagi memperdulikan hal tersebut.

Seperti halnya dalam penggunaan bahasa di internet (sosmed), penggunakan etika berbahasa tidak lagi dihiraukan. Mereka berpikir apa yang mereka tulis, ketik, sampaikan ialah hal yang sudah lumrah pada masa sekarang, hanya karna ikut-ikutan atau tidak ingin ketinggalan zaman.

Sudah sangat jelas terlihat oleh mata, komunikasi secara online yang dilakukan oleh para remaja saat ini melanggar netiquette. Contoh kecilnya menggunakan kata-kata k*s*r walaupun ada plesetan kata tersebut. Hal itu, telah biasa dilakukan oleh mereka, nama-nama hewan secara tiba-tiba muncul di percakapan dengan maksud kata itu untuk lawan bicara.

Padahal, tidak semua orang menerima perkataan tidak beretika tersebut. Tetapi anehnya apabila kita menegur orang tersebut malahan dijawab dengan kalimat “Yaelah lu baperan banget sih, gitu doang. Ketinggalan zaman banget lu.”

Lihat! Sekarang, semuanya dikaitkan dengan kata “Baperan” padahal hanya bermaksud baik agar kata k*s*r itu cukup sampai di sini saja.

Pelanggaran netiquette ini sudah mempublik. Contoh lain kita lihat di berbagai kolom komentar di sosmed. Mereka berkomentar tidak lagi memikirkan dampak bagi diri sendiri. Padahal penggunaan bahasa tersebut tidak perlu untuk dicontoh, hanya karena gengsi mereka ikut-ikutan. Apa yang mereka ketik lalu disampaikan kepada orang lain tidak lagi akibat dari yang disampaikan baik pada diri sendiri terutama pendengar atau pembaca.

Jika hanya sekedar “tahu” tetapi tidak diaplikasikan, netiquette dalam kehidupan sehari-hari semua itu percuma. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri, hanya sia-sia. “Khilaf” hanya omongan semata, karena mereka akan mengulangi lagi dan lagi.

Penggunaan bahasa yang tidak baik ini, apabila sudah biasa diakukan akan sangat sulit dihilangkan seperti halnya dengan menyinyir orang lain atau lebih kejamnya mem-bully. Karena tidak hanya di lingkungan masyarakat tetapi di lingkungan sekolah pun banyak siswanya mem-bully terhadap siswa lain.

Pengaruh “terbiasanya” penggunaan bahasa (tidak baik) ini buruk sekali. Dihentikan? Hanya diri sendiri yang bisa mengontrol hal ini. Pembelajaran ini pasti telah disampaikan di sekolah atau di rumah. Tetapi kembali lagi pada diri masing-masing. Apakah setelah menerima ilmu tersebut akan diterapkan atau dilupakan?

Kita, Generasi Z seharusnya harus bisa mengontrol diri dan berpikir dahulu sebelum melakukan sesuatu, karena jika membicarakan hal ini tidak akan habis-habisnya. “Gengsi” dipilah dahulu jangan asal ikut-ikutan. Gengsi karena tidak menggunakan (bahasa) kata k*s*r itu salah besar. Lihat di sekitar kalian, sosok-sosok inspiratif seperti orang tua, guru, teman yang berprestasi inilah yang patut dijadikan contoh bukan malah hal yang tidak ada manfaatnya.

Generasi Z, yang telah disuguhkan dengan berbagai teknologi yang canggih harus lebih kreatif, inovatif dan berpikir maju. Apapun yang ingin kita ketahui di dunia ini, semuanya mudah diakses baik melalui laptop, handphone, dan lain-lain. Gunakan bahasa yang baik, benar dan sopan santun dalam berkomunikasi.

Ayo, aplikasikan netiquette dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari hal kecil. Jika kita sudah tidak sanggup dari hal kecil saja, bagaimana dengan selanjutnya?

Semua ada di tangan kalian. Tetap setia menjadi penonton kesuksesan orang lain atau menjadi salah satu orang yang sukses? Semua ada pengaruhnya terhadap cara bernetiket kita masing-masing.

Pic by http://pengertiannetiket.blogspot.com/

  • Facebook
  • Twitter
  • Google Plus
  • Pinterest
  • Linkedin

Write a comment Cancel reply

Comment List

  • Redaksi 19/10/2020
    Reply

    KEREN BANGET MAHASISWA KALBIS INIII
    By Ricard

  • Redaksi 19/10/2020
    Reply

    Masyaallah walaupun alumni masih tetep nyumbang karya, manteplah dan semangat kak jema
    By Salsabila Rizqina

  • Redaksi 19/10/2020
    Reply

    wahhhhh jemaaaa?
    By Destalia

  • Redaksi 19/10/2020
    Reply

    Mantull bebskiii ?
    By Veronica

  • Redaksi 19/10/2020
    Reply

    materi yang disampaikan begitu jelas dan mudah dimengerti. semoga sukses selalu, jaya selalu
    By Rio

  • Redaksi 19/10/2020
    Reply

    Temen temen bisa bantu share nih, pengulasan karya tulisnya bagus terkandung kata kata yang mudah di pahami dan relate banget dengan kehidupan sehari-hari, bisa dikategorikan kasusnya sih hal-hal sederhana yang berujung hal besar. Semoga kedepannya penulis akan sering-sering membuat suatu karya positif lagi untuk screenagers hahaha. Good luck ?
    By Denaldy

    • Redaksi 20/10/2020
      Reply

      Luar biasa jema pembahasanya mendalam dan bermakana semoga kedepanya bisa jadi penulis handal dan membuat karya-karya lain lagi good luck jema
      By Rio

  • Redaksi 19/10/2020
    Reply

    Bagus nih isi tulisanya ????
    By Dara

  • Redaksi 20/10/2020
    Reply

    WAHHHH KERENN BANGETT
    By Annisa

  • Redaksi 20/10/2020
    Reply

    Luar biasa jema pembahasanya sangat mendalam dan bermakna semoga kedepanya bisa jadi penulis handal dan membuat karya-karya lain lagi good luck jema
    By Rio

Recent Posts

  • Jauh Dari Kampung Halaman, IKPB Cabang Yogyakarta Semarakkan Agustusan di Tanah Rantau
  • Resesi dan Cara Jitu Masyarakat Kelas Menengah dalam Menghadapinya
  • Ibu, Terima Kasih!
  • Sepeda Baru
  • Sekolah Impian

Archives

  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • August 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019

Categories

  • Beasiswa (2)
  • Fiksi (Cerpen, Puisi, dll.) (199)
  • Kegiatan KMB (17)
  • Non Fiksi (Artikel Ilmiah, Opini, dll.) (209)
  • Prestasi (5)
  • Project KMB (10)
  • Redaksi (20)
  • Tokoh Pemuda (8)
© 2021 Karya Muda Belitung.