+62 857 4037 0566
Logo
Menu
  • Home
  • Tentang Kami
  • Berita & Kegiatan
  • Non Fiksi (Artikel Ilmiah, Opini, dll.)
  • Fiksi (Cerpen, Puisi, dll.)
  • Dokumentasi
  • Download
  • Hubungi Kami

Latest Blog

  • Non Fiksi (Artikel Ilmiah, Opini, dll.)
  • 438
  • Mangifera Indica J.
  • 1 Comments

Pariwisata Sebagai Ujung Tombak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Belitung Timur

Oleh: Mangifera Indica Juarsyah*

Editor: Bryant Hadinata

Menjadi sebuah pembicaraan menarik di tengah-tengah kehidupan yang semakin hari semakin sulit akan sebuah realitas perubahan yang menggerogoti kenyataan kehidupan masyarakat. Bagaimana tidak, di situasi dan kondisi timah yang mulai sulit untuk didapatkan dan ketersediaan lahan tambang yang semakin sempit, maka masyarakat Belitung Timur perlu menganalisis potensi yang nantinya akan menjadi poros perekonomian daerah.

Sebab itu keberadaan pariwisata menjadi solusi yang tepat dalam menjaga kestabilan perekonomian dan pendapatan asli daerah bagi masyarakat Kabupaten Belitung Timur. Pariwisata adalah potensi terbesar yang mampu dijadikan sebagai poros terdepan untuk menunjang perekonomian masyarakat lokal. Dalam hal ini, kita bisa melihat pariwisata seperti apa yang mampu menunjang perekonomian masyarakat Belitung Timur.

Pertama, wisata bahari yang merupakan ciri khas tersendiri bagi daerah kepulauan yang memiliki sejuta pesona akan keindahan pantai, laut, dan pulau-pulau kecil di sekeliling wilayah Kabupaten Belitung Timur. Menjadi sebuah potensi luar biasa yang bisa dikembangkan oleh masyarakat dan pemerintah daerah untuk menjadikan kawasan Kabupaten Belitung Timur sebagai wisata bahari taraf regional, nasional, ataupun internasional. Salah satunya yang bisa dimanfaatkan sebagai wisata pulau inap yakni pulau Sekunyit.

Pulau Sekunyit merupakan sebuah pulau yang masuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur. Alasan penting kenapa pulau Sekunyit memiliki potensi untuk dijadikan sebagai wisata pulau inap, dikarenakan pada awalnya pulau ini merupakan pulau yang dihuni oleh sebagian besar masyarakat nelayan Kecamatan Gantung, dan juga memiliki fasilitas-fasilitas yang pernah dibangun oleh pemerintah daerah Kabupaten Belitung Timur. Sebab itu dengan adanya fasilitas yang tidak lagi digunakan oleh masyarakat pulau Sekunyit, menjadi peluang besar untuk mengalihfungsikan fasilitas tersebut sebagai aset wisata pulau inap.

Kedua, terlepas dari wisata kepulauan di wilayah Kabupaten Belitung Timur, tidak menjadi penghambat untuk mengembangkan potensi hutan dan perbukitan sebagai objek wisata alam. Pada dasarnya, bisa kita lihat objek wisata seperti apa yang bisa kita kembangkan dari potensi hutan dan perbukitan di wilayah Kabupaten Belitung Timur, yakni seperti:  

  1. Menjadikan hutan sebagai wisata edukasi, hal ini bisa dengan cara memberikan nilai kearifan lokal masyarakat akan pengetahuan terhadap jenis-jenis, manfaat, serta nilai guna dari berbagai macam tumbuhan liar. Kemudian, menjadikan tumbuhan yang memiliki potensi sebagai obat-obatan tradisional dalam bentuk produk yang bisa dinikmati oleh masyarakat lokal ataupun luar.
  2. Menjadikan sungai dan air terjun sebagai objek wisata pemandian keluarga bagi setiap daerah atau desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai wisata pemandian. Serta, wilayah tersebut juga bisa digunakan sebagai lokasi camp bagi anak-anak muda yang trend dengan perkembangan zaman.
  3. Menjadikan wilayah perbukitan sebagai objek wisata alam bagi kalangan generasi muda yang kekinian. Dengan cara membuat wilayah perbukitan tersebut sebagai lokasi camp atau berkemah bagi anak-anak muda yang memiliki hobi adventure.

Ketiga, wisata sejarah, yang sangat berpotensi besar bagi Kabupaten Belitung Timur yang kaya akan sejarah masa lalunya. Sejarah seperti apa yang umumnya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan? Dalam hal ini kita bisa melihat sejarah timah menjadi salah satu potensi luar biasa yang bisa dikembangkan menjadi objek wisata baik taraf regional, nasional, ataupun internasional. Salah satu opsi yang bisa kita lakukan adalah dengan kembali membangun replika-replika kejayaan timah pada masa itu. Selain menjadi sebuah objek wisata sejarah timah juga menjadi wisata edukasi bagi generasi muda pada saat ini.

Kempat, wisata Budaya, yang mengendepankan nilai-nilai kearifan lokal. Dalam hal ini, Be Ume Betaun dan Maras Taun menjadi salah satu contoh wisata budaya berbasis kearifan lokal. Alasan penting kenapa Be Ume Betaun dan Maras Taun bisa menjadi wisata budaya berbasis kearifan lokal ialah, karena melalui Be Ume Betaun dan Maras Taun kita bisa memperlihatkan bagaimana tahapan-tahapan yang selalu dilakukan oleh masyarakat Belitong secara berulang-ulang setiap tahunnya, yang mana di dalam tahapan tersebut selalu mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya.

Dalam hal ini, kita melihat bagaimana tradisi Be Ume Betaun yang berkorelasi terhadap pelestarian alam, baik flora maupun fauna, begitu juga dengan Maras Taun yang di dalamnya terdapat nilai-nilai sosial. Tanpa kita sadari budaya Be Ume Betaun dan Maras Taun sesungguhnya menjadi potensi wisata budaya berbasis kearifan lokal yang sangat luar biasa. Opsi sederhana yang bisa ditawarkan dalam menjadikan tradisi Be Ume Betaun dan Maras Taun menjadi wisata budaya yakni, dengan membuka paket wisata yang mana wisatawan bisa mengikuti tahapan-tahapan tersebut mulai dari membuka lahan, membakar lahan, menanam, menjaga dan merawat tanaman, memanen, sampai terlaksananya Maras Taun. Selain mengetahui tahapan-tahapan, wisatawan juga bisa sambil belajar nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat di dalam tradisi Be Ume Betaun dan Maras Taun.

Sebenarnya, banyak hal yang bisa dikembangkan oleh masyarakat Belitung Timur dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Namun, pariwisata menjadi potensi unggulan dalam meningkatkan perekonomian tersebut. Bukan menjadi sebuah hal yang mudah dalam mengembangkan potensi wisata daerah, dengan keadaan masyarakat yang masih minim akan pengetahuan terhadap pariwisata. Oleh sebab itu, perlu adanya kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat lokal dalam upaya pengembangan pariwisata tersebut.

Pada dasarnya, penting adanya pembagian peran antara pemeritah dan masyarakat agar terciptanya kerja sama yang baik. Dengan menjadikan masyarakat sebagai poros penggerak dalam pengelolaan pariwisata dan pemerintah menjadi fasilitator dalam pengembangan pariwista. Karena keberhasilan dari perencanaan perlu adanya kolaborasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah, terutama dalam menciptakan dan mewujudkan pariwisata Belitung Timur yang “Go international!”

*Penulis adalah guru SMA Negeri 1 Manggar Prov. Kep. Bangka Belitung

  • Facebook
  • Twitter
  • Google Plus
  • Pinterest
  • Linkedin

Write a comment Cancel reply

One Comment

  • Redaksi 22/09/2022
    Reply

    Tulisannye bagus. Tapi harus ade follow up nye. Coba diundang ka dinas Pariwisata. Ajak berdialog untuk memecahkan masalah pariwisata di Beltim ini. Apa program dari dinas pariwisata Beltim. Apakah dia memahami dan menguasai masalah pariwisata. Kelihatannya bidang pariwisata di Beltim tidak berkembang. Malah kelihatannya mundur. Banyak tempat2 wisata yg tidak terurus. Kesannya kotor dimana mana. Ada bangunan2 yg mubazir terbengkalai, hanya menghabiskan uang. Coba diadakan seminar, undang pihak2 terkait. Bahas masalah wisata Beltim.

    By Rachman M.

Recent Posts

  • Jauh Dari Kampung Halaman, IKPB Cabang Yogyakarta Semarakkan Agustusan di Tanah Rantau
  • Resesi dan Cara Jitu Masyarakat Kelas Menengah dalam Menghadapinya
  • Ibu, Terima Kasih!
  • Sepeda Baru
  • Sekolah Impian

Archives

  • August 2023
  • July 2023
  • June 2023
  • May 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • August 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019

Categories

  • Beasiswa (2)
  • Fiksi (Cerpen, Puisi, dll.) (199)
  • Kegiatan KMB (17)
  • Non Fiksi (Artikel Ilmiah, Opini, dll.) (209)
  • Prestasi (5)
  • Project KMB (10)
  • Redaksi (20)
  • Tokoh Pemuda (8)
© 2021 Karya Muda Belitung.