Payung Teduh Sesaat
Aku datang, aku lihat
Kamu lihat, aku bergumam tanpa pandang
Lirih angin menyapa malam
Ternyata jodoh kembali bersua tanpa sangka
.
Setiap kita bertemu
Selalu melodi indah dari lagu “Akad” menyertai
Seperti lagu wajib negara
Harmoni ini menjadi takdir pertemuan kita
.
Aku tak tahu dinda sadar atau tidak
Tapi, iringan irama ini seakan-akan menyambut
Merangkul memori indah yang sempat ada
Walau di hulu tak menjadi nyata
.
Puisi karya Pluvio
(Belitong, 14 September 2020)