Sang Penyemangat
Hatiku begitu menggebu
Setiap kudengar tausiyah suci itu
Rangkai katanya merona hatiku
Alur ritmiknya memerah telingaku
.
Jiwaku menggebu haru bertalu
Setiap derap pergerakan dihentakkan
Menyentak rasa lengang sanubari
Menggetar senyap keterlenaanku
.
Wahai geloraku, jangan tenggelamkan
Rasa cintaku pada perjuangan ini
Hanya karena tak bertemu sang guru
Yang selalu mengetuk pintu hatimu
.
Sematkan dalam ingatanmu,
Pandangan optimis penuh harapan
Seperti menatap indahnya langit biru
Penuh cahaya, menghangatkan hati
.
Agar kusambut langkah perjuangan itu,
Bersama kalam dan sabda yang tlah terpatri
Buktikan rasa peduli, simbol pemberani
Agar sinarnya terangi persada ini
.
Jadilah bunga yang harum di persada ini
Yang menebar wangi, pesona alami
Bangkit dan melangkahlah dengan pasti
Peradaban di negeri ini harus tegak berdiri
.
Puisi karya Ezdwima Putrisia
(Manggar, 5 Oktober 2020)
Pic by plus.kapanlagi.com