Seuntai Sayang
Pantai dengan desiran menyela di pohon tua
Pinus dan derai ombak di pesisir menggoda
Sejarah berbalut bahari nan timah
Letup kopi dan histori kini menyapa
.
Membacamu aku tak lelap
Karna jiwamu kau kopi
Siang bersama malam, getol ketika mentari
Unik, aku candu buaianmu
.
Hitammu memikat tanda tanya
Aroma pahit namun manis
Legit dengan gelak dan kelakar
Pacu duduk semakin kental
.
Wajahmu kian bersih kini
Apas, adun, dan adipura
Seronok bangkit dari perapian
Sri Kandi cendekia elok pimpin di depan
.
Perubahan warna jua kian tersentuh
Picu karya, memicu sumber daya
Menempa kota, membentuk peradaban Ibukota
.
Kotaku yang sayang
Manggarku yang berjuang
Tak salah jika kuucap puisi
Selamat di Hari Jadi
.
Puisi karya Ares Faujian
(Manggar, 9 Oktober 2020)