STM Seburik
Oleh:
Bossfish S.
Editor:
Ares Faujian
Jika kita tanyakan pada anak-anak ‘jaman now’, “Mikak tau ke STM Seburik??” mayoritas akan menjawab “Di mana itu?” atau “Dak tau ohh”. Dan bisa jadi jawabannya “Baru ngendengar aku STM itu”. Tapi kalau kita tanyakan pada ‘anak jaman old’, kemungkinan 90% mereka tahu tentang “kegokilan” STM yang berlokasi di sekitar Sungai Seburik Tanjungpandan ini.
Walaupun penulis bukan alumni sekolah ini, tapi bagi penulis, sekolah ini memiliki daya tarik tersendiri, tanpa mengecilkan STM lain penulis yakin sekolah ini ialah salah satu STM terbaik di Pulau Belitung pada masanya, bersanding dengan STM Stania Manggar. Masa di saat kita (orang tua) sekolah jika dimarahi guru tidak berani melapor ke orang tua.
Sekolah ini banyak menghasilkan alumni-alumni yang berhasil. Bahkan Bapak Bupati Belitung saat ini (Sahani Saleh) merupakan alumni sekolah ini. Banyak cerita suka-duka tentang sekolah ini yang penulis peroleh dari teman penulis (alumni sekolah ini) dan Ayah penulis sendiri yang pernah menjadi salah satu staf pengajar di STM ini pada tahun 1990an awal. Hemm… Mungkin bisa jadi engkau yang angkatan 90an pernah menjadi muridnya kawan.
Satu cerita menarik tentang sekolah ini. Di mana, hanya sekolah ini di Belitong yang pernah dikunjungi acara show misteri di salah satu televisi nasional beberapa tahun silam, serta menyisakan segudang tanda tanya bagi penontonnya (dan aku tak mau cerita lebih lanjut kawan, he).
Menurut beberapa alumni STM angkatan 2000an ke atas, mereka menjuluki sekolah ini dengan nama STM dua empat, alias masuk jam dua siang dan pulang jam empat sore. Yang mana sisa jam lainnya sudah pasti bisa ditebak kemana mereka perginya. Menurut pengakuan dari salah satu alumni sekolah ini ketika itu, dia hanya membawa satu buku yang dilipat dua serta diselipkan di saku belakang celana kenangnya sambil tertawa. “Hemm, kenakalan wajar anak sekolah menengah kala itu yang akan menjadi nostalgia di masa mendatang” -ujarnya.
Tapi di balik kemegahannya dulu. Pada akhirnya sekolah ini tergerus usia, yang mungkin sangat hebat di zamannya, akan tetapi sangat tua dan renta di pertengahan 2000an dan akhirnya mati. Mati semati-matinya, menyisakan kesan hampa, mistik, akulturasi, keceriaan, kenakalan dan nostalgia bagi para warganya dulu.

Sekarang bangunan sekolah ini sangat tidak terawat dan kadang digunakan untuk memarkir motor para pekerja pelabuhan. Seandainya jika bangunan ini berfungsi kembali sebagai sekolah, pastilah sangat keren karena banyak kenangan yang tersimpan di mata alumninya dan bagi sejarah pendidikan Belitong.
Status Kepemilikan Tanah Bangunan STM Seburik
Oh iya, kalau tidak salah bukan hanya STM yang pernah ada di bangunan sekolah ini. Tapi juga SPG dan SMEA. Sepertinya, ini gedung cocok nih untuk mengkarantina ODP Covid-19 yang tengkaran-tengkaran (bandel-bandel). Hehehe.
Hey sahabat! Mungkin salah satu dari kalian pernah bersekolah di sini. Mikak alumni sekulah ini ke? (Kalian alumni sekolah ini kah?) Hmmm, kenangan ape nok paling mikak ingat di sekulah ini barik e, kuanglah cerite. (Hmmm, kenangan apa yang paling kalian ingat di sekolah ini dulunya, bolehlah cerita. Semoga sebuah catatan kecil dari seseorang yang insomnia ini membuka sedikit wawasan bagi kaum muda dan generasi “jaman old” dalam mengenang dunia pendidikan tahun 1990an di Pulau Belitung.
STM Seburik Tahun 1990an