Putri Dwi Mulyanti

Fiksi (Cerpen, Puisi, dll.)

Hiruk Pikuk Di Kepala

Karya: Putri Dwi Mulyanti . Terbenam dan meninggiTerbit dan kembaliBahagia bersedihSemuanya tampak fasih . Senyuman terus terkembangHingga menyipit matanyaSendu pandangannyaTapi berkecamuk dalam pikirnya. Kamuflase menjadi andalanMenolak semua hal menjadi pilihanMenentang ego dalam diriHingga nyaris ditelan bumi. Semua berbisikHingga menjadi

Fiksi (Cerpen, Puisi, dll.)

Turuti Hati Kemana Pergi

Karya: Putri Dwi Mulyanti . Lukanya tak kunjung sembuhMungkin sudah hilang darahnya Tapi dalamnya?Entahlah, diri sendiri pun kadang melupakannya . Hari berganti rasanya tetap samaBegitu hampa, hilang gairah rasanyaKaki tetap melangkahNamun pikiran melayang entah ke mana . Sudah banyak luka, hingga bingung penyebabnyaSudah coba mengobati tapi

Fiksi (Cerpen, Puisi, dll.)

Dia Yang Utuh Tapi Sudah Tak Satu Tuju

Karya: Putri Dwi Mulyanti . Kalau ragu seharusnya tauPerihal hidup yang terkadang redupTentang sunyi yang setia menemaniSemilir angin pun enggan menjumpai . Sudah berapa lama kita saling kenalSudah lamakah kita saling tatapApakah tak ada arti perihal yang di laluiSehingga perlahan semuanya runtuh . Tidak ada penyesalan aku mengenalmuHanya

Fiksi (Cerpen, Puisi, dll.)

Maaf, Aku Lelah

Karya: Putri Dwi Mulyanti . Aku tak setegar batu karangYang berjuta kali dihempas gelombang . Aku juga tidak seperti pohonYang saat ditebang dapat tumbuh kembali . Aku juga tak pandai menyampaikan untaian kataMalah, aku sering menuangkannya kedalam air mata . Aku lemahSemesta mengakui itu . Mungkin sudah sejuta kali semesta mendengar